Followers

Tuesday, December 28, 2010

serikandi sufi: Madah Buatmu Suamiku

serikandi sufi: Madah Buatmu Suamiku

Madah Buatmu Suamiku

Suamiku

Bunga Semalam Telah layu
Gugur d'jambangannya
Mujur...
Cinta kita
Bukan itu Lambangnya.
Mulutku telah kaku merayu
Hatiku malu untuk terus Cemburu
Tidak Seperti Dulu..
Kerna kini kau Seorang Mujahid.
yang Rindu memburu syahid!
Maaf kiranya tutur dan tingkah
Senyum dari seri wajah
Pudar dan hambar dimatamu
padaku yang baru belajar
Menjadi seorang mujahidah
Aku ini hanya mendoakan
agar kau menjadi Yasir..
walau kiranya..
bukan aku sebagai sumayyahmu!
Dalam tangis ku cuba senyum
tika kau keluar bermusafir
spt redhanya siti Hajar
waktu itinggalkan Ibrahim
Biarlah kita berpisah
Selalu derita.
kerna Syurga, kita menagih ujian berat
sedang Neraka itu,
Dipagar Ribuan Nikmat..



Monday, December 27, 2010

What Is LOVE vs CINTA

CINTA sekarang & CINTA dahulu lain,
Dulu org berCINTA mendahulukan ibubapa
Tp sekarang ada org berCINTA sbb nafsu, duit (materialistik semata2)
Kadang2 ana pelik & hairan
Kenapa org yang berCINTA zaman sekarang ( Khusunya golongan remaja)
Sanggup menggadaikan maruah sendiri
Demi menjaga hubungan & erti CINTA -(Kononya)
Itulah Kesilapan yang perlu diperbetulkan
Akidah & Akhlak memainkan peranan penting sblm hendak berCINTA
tak boleh berCINTA melulu macam tue Saje..
"Sebenarnya CINTA itu HALAL tp manusia yg m'jdkan CINTA itu HARAM"
Renung2kanlah & Selamat Beramal..

Sunday, December 26, 2010

Sumayyah....Jihadmu Tetap dikenang

Sumayyah Tegar tubuhmu,
Dibawah mewangi haruman kasturi, walau disakiti oleh kaum jahily..
Kerana Jihadmu teguh dihati, Relakan diri terkorban demi Tauhidmu kepada Ilahi..
Syahidmu jd tauladan relakan jihadmu drpd memilih kebinasaan..
Walaupun Jasad & Nyawamu jd Taruhan, Jihadmu disambut dengan kekuatan iman..
Syahidmu disambut oleh Firdausy, yakni syurga yg abadi..
Kekuatanmu Menggegarkan Dunia,
Mengembirakan Serikandi2 Islam
Mengagumkan Muslimah Solehah..
Kerana Mehnah & Jihadmu Wanita tidak dianggap Lemah...
Walau sukar mencari penggantimu, tetapi pengorbananmu tersemat dihatiku & Muslimah..

Coretan Nukilan....wan masyitah...

Ego manusio lonie..- Versi Kelantan

Ego sungguh mu nie....
Sapa bilo mu nk ego sesama manusio...
Mu raso ego munie boleh menaikkan rating mung ko...
Sero diri tue sedap sangat ko...
Sedangkan manusio diciptakan setaraf belako...
Walaupun mung berpangkat besar... kayo -rayo....terlebih pandai...
Tapi mung tetap umat Nabi Muhammad S.A.W...
Ingatlah....ego mu takkan bawok mati...
Hok akan dibawak matinyo adalah amal ibadah mung jah...
Ingatlah jange la nk ego sapa segala hak tuhan larang mu buat...
Sebabnyo tuhan lagi hebat ego_Nya terhadap org2 yang ego terhadap hambo-hambo hak memurkainyo..
Beringat-ingatlah sebelum Imanmu itu ditarik oleh tuhanmu yang Amat Berkuasa...
Berubah-berubahlah mung supayo jadi yang terbaik disisi ALLAH taala...

Ingat!!!!

Allah memerintahkan hamba-Nya agar sentiasa bercakap dengan lemah lembut dan tidak kasar dalam berbahasa. Allah berfirman yang bermaksud: “Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah) daripada Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari daripada kelilingmu. Oleh, itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu) dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan soal keduniaan) itu. Kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang yang bertawakal kepada-Nya.” (Surah Ali Imran, ayat 159)

Falyatafaddol mashkuro....

Pengalam Yg Xdpt Dilupakan...

emmm... semalam aku g damansara...ada kursus..best giler...coz aku nk sgt jd jutawan.. aku pikir yg leader2 ckp 2 tipu jer... tp sbnrnya betul...mase 2 la aku tahu yang aku buleh berjaya..aku nk start dr awal..mane la tahu suatu hari nanti aku bakal jadi JUTAWAN MUDA!!! fuyyyooo mase 2 la kwan2 aku tenganga sampai tercabut gigi mereka..hahahah InsyaAllah ...bak kata pepatah Alang-alang menyeluk pakasam biarlah sampai ke pangkal lengan..n begitu juga dengan aku... biar nampak kecil tp aku akan buat dengan bersungguh2...
"Allah Bg kita Rezeki melalui peluang" so pandai2 la kita gune peluang tue...


MASYITAH U CAN DO IT....
MASYITAH BOLEH JD LEBIH HEBAT DRPD ORANG YG HEBAT...(^_^)

Monday, December 20, 2010

Kemana Cinta Harus Kulabuhkan


Cinta adalah topik pembicaraan yang tidak akan pernah usang untuk dibahas. Berbagai kalangan, baik tua maupun muda turut membicarakannya, tidak ketinggalan kalangan yang fujjar (hobi maksiat) maupun kalangan alim ulama pun turut memperbicangkannya.

Perbincangan Manusia Mengenai Cinta
Banyak perbincangan orang mengenai cinta ini, al Imam Ibnu al Qayyim rahimahullah menyampaikan beberapa perkataan mengenai cinta,
Al ‘Abbas bin Al Ahnaf mengatakan,
وما الناس إلا العاشقون ذوو الهوى … ولا خير فيمن لا يحب ويعشق
Setiap manusia mesti memiliki cinta…tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak memiliki cinta[1]
Abu Naufal pernah ditanya,
هل يسلم أحد من العشق فقال نعم الجلف الجافي الذي ليس له فضل ولا عنده فهم فأما من في طبعه أدنى ظرف أو معه دمائة أهل الحجاز وظرف أهل العراق فهيهات
“Apakah seorang bisa menghindar dari cinta?” Dia menjawab, “Bisa, (asalkan dia adalah seorang yang) berhati keras dan kurang ajar, yang tidak memiliki keutamaan dan kepintaran. Walaupun seorang hanya memiliki perangai dan akhlak penduduk Hijaz dan Irak yang paling rendah sekalipun, maka tentu dia tidak akan bisa menghindar dari yang namanya cinta.”[2] 
‘Ali bin ‘Abdah berkata,
لا يخلو أحد من صبوة إلا أن يكون جافي الخلقة ناقصا أو منقوص الهمة أو على خلاف تركيب الاعتدال
“Tidak mungkin seorang bisa terlepas dari cinta, kecuali dia adalah seorang yang buruk perangai, loyo (tidak bergairah) atau kurang waras.”[3] 
Demikianlah, diri kita tidak mungkin terlepas dari sesuatu yang namanya cinta.

Jenis-jenis Cinta
Cinta ternyata dapat membawa seorang kepada kebahagiaan dan tidak sedikit orang yang hanyut oleh arus cinta sehingga terjerumus ke dalam kesengsaraan. Pertanyaannya, cinta manakah yang bisa membawa kepada kebahagiaan dan cinta manakah yang bisa membawa kepada kesengsaraan? 
Ibnul Qayyim menyebutkan bahwa terdapat empat jenis cinta yang harus dibedakan sehingga tidak timbul persepsi yang salah sehingga menyebabkan seorang tersesat. Berikut penjelasannya,
Mahabbatullah (cinta kepada Allah). Cinta kepada Allah saja tidak cukup untuk menyelamatkan seorang dari siksa Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya karena orang-orang musyrik, penyembah salib, Yahudi, dan yang lainnya juga mencintai Allah.
Allah ta’ala berfirman, (yat),
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Al Maa-idah: 18).
Mahabbatu ma yuhibbullah (mencintai apa yang dicintai Allah). Jenis cinta inilah yang memasukkan seorang ke dalam Islam dan mengeluarkannya dari kekafiran. Kecintaan Allah terhadap seorang berbanding lurus dengan kadar kecintaan jenis ini. Contoh kecintaan ini adalah cinta kepada rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, cinta seorang terhadap berbagai peribadatan kepada Allah.
Al Hubbu fillah wa lillah (kecintaan karena Allah dan di jalan Allah). Kecintaan ini merupakan syarat dari kecintaan kepada apa yang dicintai oleh Allah (mahabbatu ma yuhibbullah). Mencintai apa yang dicintai Allah tidak akan lurus kecuali jika ia mencintai karena Allah dan di jalan Allah.
Ilustrasi akan hal ini adalah sebagai berikut, seorang muslim tentu mencintai rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun ketika cinta ini tidak dilakukan di jalan Allah, tidak sesuai dengan tuntunan syari’at, maka cinta ini terkadang menjadi sebuah kemaksiatan atau kesyirikan. Diantara contohnya adalah kecintaan seorang yang berkata dalam sya’irnya,
Kecintaan pria di atas adalah kecintaan karena Allah, dia mencintai saudaranya bukan dikarenakan tendensi-tendensi yang bersifat duniawi, namun kecintaannya tersebut dilandasi keimanan terhadap Allah ta’ala.
يا رسول الإله إني ضعيف فاشفعني أنت مقصد للشفاء
يا رسوا لإله إن لم تغثني فإلى من ترى يكون التجائي
Wahai rasulullah, sesungguhnya aku tidak berdaya
Maka berilah syafaat untuk diriku, dirimulah harapanku untuk sembuh
Wahai rasululah, jika engkau tidak menolongku
Kepada siapa lagi aku berlindung[4] 
Sya’ir di atas merupakan bentuk kecintaan orang tersebut kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meskipun demikian, kecintaan tersebut tidaklah bermanfaat bagi orang itu, karena tidak dilakukan di atas tuntunan Allah ta’ala, karena Allah ta’alamemerintahkan nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallamuntuk mengatakan,
قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (١٨٨)
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (Al A’raaf: 188).
Contoh lain cinta jenis ketiga ini adalah kecintaan seorang muslim kepada saudaranya yang dilandasi atas dasar keimanan,
عن أبي هريرة : عن النبي صلى الله عليه وسلم أن رجلا زار أخا له في قرية أخرى فأرصد الله له على مدرجته ملكا فلما أتى عليه قال أين تريد ؟ قال أريد أخا لي في هذه القرية قال هل لك عليه من نعمة تربها ؟ قال لا غير أني أحببته في الله عز وجل قال فإني رسول الله إليك بأن الله قد أحبك كما أحببته فيه
“Ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di suatu daerah lain. Maka Allah mengirim malaikat untuk mengintai perjalanannya. Ketika lelaki itu bertemu dengan sosok penjelmaan malaikat tersebut, malaikat itu bertanya kepadanya, “Anda hendak kemana?”. Lelaki itu menjawab, “Saya ingin menemui seorang saudara –seagama- saya yang ada di daerah ini.” Malaikat itu bertanya, “Apakah anda mengharapkan tambahan nikmat (dunia) dengan menemuinya?”. Dia menjawab, “Tidak. Hanya saja saya ingin mengunjunginya karena saya mencintainya karena Allah ‘azza wa jalla.” Malikat itu pun berkata, “Sesungguhnya aku dikirim oleh Allah untuk menemuimu dan memberitakan kepadamu bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu telah mencintainya karena diri-Nya.”[5]
Al Mahabbah ma’allah (cinta mendua kepada Allah). Artinya dia mencintai selain Allah dan juga mencintai Allah dengan kadar yang sama. Ini merupakan cinta syirik. Setiap orang yang mencintai sesuatu dengan kecintaan yang sama kepada Allah, bukan dilakukan karena Allah atau di jalan-Nya, maka ia telah menjadikan objek yang dicintainya sebagai tandingan selain Allah. Inilah jenis kecintaan orang-orang musyrik.
Allah ta’ala berfirman,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ (١٦٥)
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (Al Baqarah: 165).

Sunday, December 19, 2010

Salam Ukwah..

Salam ukhwah kepada sahabat-sahabat...indahnya ukhwah andai ia diserati dengan iman, semoga Sahabat-sahabat semua diberkati Allah.

~Mahbubati~